Kamis, 27 Oktober 2011

Kampanye Sadar Lalulintas

4 ‘Pocong’ Tergeletak di Jalan
KISARAN-Warga Kota Kisaran, kemarin (26/10) heboh. Empat ‘pocong’ tergeletak di sekitaran bundaran Jalan Imam Bonjol, Kisaran Timur. Tak ayal, kehadiran ‘pocong’ yang kondisinya cukup mengenaskan ini, memancing perhatian warga yang melintas. Namun, keempat pocong ini cuma palsu, yang dipergunakan dalam kampanye sadar lalulintas untuk wilayah Kisaran.

(FOTO: Edwin FS Garingging)
Warga membubuhkan tanda tangan pada banner yang disediakan pihak Satlantas dalam kampanye sadar aturan lalulintas, Rabu (26/10). Terlihat pula 'pocong' dibawa dalam kampanye itu untuk menyadarkan masyarakat, betapa pentingnya menaati aturan lalulintas.
Dalam kampanye sadar lalulintas yang digagasi Kasatlantas Polres Asahan AKP Eko Hartanto, itu pihak kepolisian juga menggandeng berbagai pihak seperti mahasiswa, pelajar SMA, anggota klub motor, dan sejumlah warga. Dalam kegiatan itu, dilakukan pula aksi pengumpulan seribu tandatangan, sebagai bukti komitmen warga Asahan untuk membantu upaya menegakkan aturan berlalulintas.
Aksi pengumpulan tandatangan itu diramaikan dengan aksi teatrikal yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa yang menamankan diri Gerakan Mahasiswa Peduli Peraturan Lalulintas (GEMP2L). Dalam aksi teatrikal tersebut, mereka menunjukkan ke empat sosok ‘pocong’ sebagai simbol betapa berbahayanya keselamatan pengguna jalan jika tidak menaati aturan berlalulintas.
“Kita berharap masyarakat sadar betapa berharganya nyawa. Mari kita biasakan menaati aturan lalulintas. Seperti menggunakan alat keselamatan dan lainnya untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal yang buruk,” kata Nasrun, koordinator GMP2L.
Kapolres Asahan AKBP Marzuki didampingi Kasatlantas AKP Eko Hartanto kepada wartawan di sela-sela pelaksanaan aksi kampanye tersebut mengatakan, tingkat lakalantas di wilayah hukum Polres Asahan masih terbilang tinggi. Khususnya, di sepanjang jalinsum yang membentang sepanjang 120 km dari Kabupaten Batubara hingga perbatasan Labura. Untuk tahun ini saja, kata Kapolres, tercatat sudah 247 nyawa melayang sia-sia. “Kebanyakan korbannya berusia produktif antara 16-30 tahun. Dan didominasi pengguna sepedamotor yang tidak menggunakan perlengkapan keselamatan standar. Tak heran, kebanyakan lukanya ada pada bagian kepala, karena tidak dilindungi helm,” kata Kapolres lantas mengatakan, untuk tahun ini Polres Asahan menempati peringkat keempat kasus kecelakaan tertinggi di jajaran Polda Sumut.
Ditanya faktor-faktor apa saja yang sering ditemukan menjadi pemicu terjadinya kecelakaan, AKP Eko menegaskan, sejauh yang dilakukan kepolisian, diketahui kecelakaan kebanyakan dipicu persoalan human error (kelalaian, red). Selain itu, faktor prasarana jalan yang rusak dan minimnya penerangan, kata dia, juga ditengarai sebagai faktor lain yang memicu terjadinya kecelakaan lalulintas.
Sementara itu Adnan Manurung, seorang warga kepada METRO usai membubuhkan tandatangannya pada banner yang disediakan pihak kepolisian, mengaku mengapresiasi dilakukannya kampanye ini.
Menurut dia, tindakan ini harus didukung. (ing)
Sumber : metrosiantar.com


0 komentar:

Posting Komentar

kompas.com