Kamis, 31 Maret 2011

Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran 2 Masjid di Asahan

Medan - 2 Masjid di Aek Kuasan, Asahan, Sumatera Utara (Sumut) terbakar. Belum diketahui apa penyebab peristiwa tersebut. Polisi kini tengah melakukan penyelidikan penyebab kebakaran tersebut.

Kedua masjid yang terbakar itu yakni Masjid Al-Hikmah di Dusun VI, dan Masjid At-Taqwa di Aek Loba, yang berjarak sekitar 200 kilometer dari Medan, ibukota Sumut. Kebakaran terjadi pada Kamis (31/3/2011) dini hari.

Hasil penyelidikan, untuk sementara pihak kepolisian menyimpulkan tidak ada unsur kesengajaan dalam kasus tersebut. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sumut Komisaris Besar Polisi Hery Subiansauri menyatakan, polisi masih mendalami penyelidikan kasus kebakaran itu.

"Ada tiga hal otentik yang harus dilihat, pertama warga di sana umumnya beragama Islam, kemudian kedua, masjid itu sering digunakan warga di sana, dan ketiga tidak ditemukan adanya barang bukti berupa benda-benda yang menunjukkan adanya unsur kesengajaan," kata Hery Subiansauri kepada wartawan di Medan.

Keterangan yang diperoleh menyebutkan, api mulai terlihat membakar Masjid Al-Hikmah sekitar pukul 02.00 WIB. Upaya warga untuk mengatasi kebakaran sulit dilakukan karena api sudah membakar bagian atap masjid. Dalam waktu yang tidak terpaut jauh, Mesjid At-Taqwa, yang berada di Aek Loba, Aek Kuasan, juga terbakar.

Hal ini membuat masyarakat sekitar berspekulasi adanya unsur kesengajaan dalam kasus terbakarnya kedua masjid ini. Namun Hery Subiansauri menyatakan penyebab kebakaran itu bisa bermacam-macam, termasuk kemungkin adanya unsur konsleting listrik.

"Kepastian penyebab kebakaran tentu menunggu hasil penyelidikan," imbuhnya.


Sumber :  Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran 2 Masjid di Asahan

Sabtu, 19 Maret 2011

Pawai Ta aruf Awali Pembukaan MTQN

KISARAN - METRO; Pembukaan Musyabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) dan Festival Nasyid 2011 tingkat Kabupaten Asahan ditandai dengan pelaksanaan Pawai Ta’ruf. MTON dilaksanakan pada 17 -21 Maret di Lapangan sepakbola Universitas Asahan (UNA).
Pawai diikuti seluruh kontingen yang terdiri dari 25 kecamatan, dimualai dari Jalan Cokroaminoto, ke Jalan Imam Bonjol selanjutnya ke Masjid Agung Kota Kisaran diiringi lantunan pantun. Pawai Ta’ruf dipimpin oleh Camat Kisaran Timur, Rahmat Hidayat Siregar MSi selaku tuan rumah kegiatan ini.
Pembukaan acara tersebut juga dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Asahan Drs H. Taufan Gama Simatupang MAP dan H. Surya BSc, Ketua DPRD, serta para unsur Muspida.
Pantauan METRO, peserta pawai yang diramaikan grup marching band terlihat rapi dan mendapat sambutan baik dari masyarakat. (mag-02/ara)

Sumber :  Pawai Ta aruf Awali Pembukaan MTQN

Rabu, 16 Maret 2011

Duta Festival Nasyid Tingkat Kabupaten Kecamatan Buntu Pane

Seperti yang diposting sebelumnya bahwa Tim Juara I Festival Nasyid Remaja Putri tingkat Kecamatan Buntu Pane beserta ratusan pendukungnya berunjuk rasa di depan Kantor Camat Buntu Pane. Setelah dikonfirmasi ternyata Camat Buntu Pane, Muhilli sebenarnya melakukan hal yang terbaik, Camat memanggil Juara I, II, dan III untuk diseleksi ulang guna mendapatkan pemain Nasyid terbaik untuk dikirim ke Tingkat Kabupaten dengan mengundang Tim penilai dari Kabupaten, Saudara Dahril. Hasil seleksi tersebut menghasilkan satu tim yang terdiri dari 7 Orang dari Juara III dan 4 Orang dari Juara II. Disinilah terjadi kecemburuan sehingga terjadi unjuk rasa di depan Kantor Camat.
CAMAT BUNTU PANE SANGAT BIJAK dan PEMIMPIN YANG BAIK, Sebenarnya BUKAN JUARA III YANG DIKIRIM tetapi HASIL SELEKSI GABUNGAN yang dilakukan oleh Tim Penilai Kabupaten atas undangan Camat Buntu Pane, Muhilli.
Setelah menerima para pengunjuk rasa, Camat Buntu Pane, Muhilli mengadakan rapat tertutup yang di hadiri Ketua Dewan Hakim, Kepala Desa Prapat janji Indra Mahyudi Sitorus, Kepala Desa Perkebunan Sei Silau Syahrial Rambe, Dewan Juri Bisri, Kepolisian Buntu Pane, Official Nasyid PKS Sei Silau, dan Pemuka Masyarakat Paino untuk memilih Tim mana yang akan dikirim ke Tingkat Kabupaten. Dalam Rapat tersebut Kepala Desa Perkebunan Sei Silau, Syahrial Rambe mengusulkan agar Duta Festival Nasyid Tingkat Kabupaten Kecamatan Buntu Pane diwakili dari kafilah Desa Ambalutu.
Dihubungi melalui telepon Sellular salah satu Dewan Juri, Heri Kusmiadi menyatakan, "Dari hasil rapat antara Dewan Juri memutuskan Tim yang akan dikirim ke Tingkat Kabupaten yaitu Para Pemain diambil dari Juara III, Vokalis dari Juara I dan Busana dipilih dari Juara II, Karena terjadi Kesenjangan maka Camat Buntu Pane berinisiatif untuk mengundang Tim Penilai dari tingkat Kabupaten untuk menyeleksi Tim. Dari hasil seleksi yang diadakan tidak satupun dari anggota Juara I yang terpilih untuk mewakili ke Tingkat Kabupaten, Makanya terjadi Unjuk Rasa". ungkap Heri sambil menutup ponselnya.
Semoga dengan kejadian ini menjadi pelajaran bagi Masyarakat Kecamatan Buntu Pane untuk belajar lebih menghargai Musyawarah dan Berjiwa besar.

Selasa, 15 Maret 2011

Juara I Festival Nasyid Buang Trofi, Camat Utus Juara III ke Tingkat Kabupaten

KISARAN-METRO ; Tim juara I festival Nasyid remaja putri tingkat Kecamatan Buntu Pane beserta ratusan pendukungnya menyerang kantor Camat Buntu Pane. Mereka keberatan atas keputusan camat karena tidak merekomendasikan mereka untuk mengikuti perlombaan Nasyid tingkat Kabupaten Asahan, malah merekomendasikan juara III. Bahkan, mereka pun membuang trofi di hadapan camat dan meremukkannya.
Massa mendatangi kantor camat, Senin (14/3) sekira pukul 10.00 WIB. Informasi dihimpun METRO, Jumat (11/3), Camat Buntu Pane, Muhilli, mengundang dewan juri untuk melakukan seleksi ulang untuk menentukan tim mana yang akan diberangkatkan mengikuti MTQ dan Festival Nasyid tingkat Kabupaten Asahan.
Dari hasil seleksi ulang, ternyata tim dewan juri merekomendasikan bahwa juara III yang menjadi utusan ke tingkat kabupaten, sementara juara I sama sekali tidak diikutsertakan. “Melihat keputusan itu, kami (juara I) tidak dapat menerimanya dan  kami berencana akan melakukan unjuk rasa,” ujar  Juli (23) vokalis terbaik Festival Nasyid remaja putri tingkat Kecamatan Buntu Pane.
Melihat kedatangan ratusan warga, Muhilli didampingi staf mengajak warga untuk bermusyawarah di aula kantor camat, namun warga memilih berdialog di halaman. Merasa tidak puas atas jawaban camat yang dinilai berbelit-belit, Juli langsung melemparkan trofi yang mereka terima saat menjuarai MTQ dan Festival Nasyid tingkat kecamatan hingga hancur. Selanjutnya, persis di hadapan camat, masyarakat yang sudah jengkel juga ikut menginjak-injak trofi tersebut.
Salahseorang pengunjuk rasa mengatakan, apapun alasannya, mereka tidak akan bersedia diutus ke tingkat kabupaten, karena sudah malu dengan masyarakat. Tapi, mereka mengancam jangan sampai camat mengutus juara III ke tingkat kabupaten. Namun, jika yang diutus adalah juara II, mereka tidak keberatan. “Kalau camat sampai nekat mengutus juara III, kami tak segan-segan melakukan unjuk rasa ke kantor Bupati Asahan,” teriak pengunjuk rasa.
Muhilli yang dikonfirmasi usai menerima pengunjuk rasa mengatakan, bahwa pihaknya beserta tim dewan juri akan mengadakan rapat kembali untuk menentukan tim mana yang akan diutus ke tingkat kabupaten. (van/ara)

Sumber :  Juara I Festival Nasyid Buang Trofi, Camat Utus Juara III ke Tingkat Kabupaten

Selasa, 01 Maret 2011

Pemkab Asahan Gelar MTQ Tingkat Nasional Kecamatan Buntu Pane

KISARAN-METRO;  Bupati Asahan Drs H. Taufan Gama Simatupang MAP melalui Sekretaris daerah (Sekda) secara resmi membuka pelaksanaan MTQ  tingkat nasional dirangkai dengan festival Nasyid dari tingkat desa hingga tingkat kecamatan di halaman Masjid Jami, Dusun II Pekan Desa Prapat Janji, Minggu (27/2).
Pada pembukaan MTQ dan festival Nasyid ke-42 tersebut, Camat Buntu Pane, Drs Muhili Lubis dalam sambutannya menyampaikan terimah kasih kepada seluruh Muspika, Ketua IMTAQ atas dukungan dan partisipasinya dalam menggelar acara tersebut. Muhili juga menyampaikan rasa bangga kepada panitia pelaksana, dewan hakim, dewan juri, serta peserta yang begitu antusias mengikuti MTQ tersebut.
Sebelum acara pembukaan, terlebih dahulu diramaikan dengan pawai Taruf yang diikuti kafilah-kafilah dari drum band MTs Buntu Pane, kafilah Desa Prapat Janji, kafilah Desa Buntu Pane, kafilah Desa Perkebunan Sei Silau, kafilah Desa Mekar Sari, kafilah Desa Ambalutu, kafilah Desa Siaonggang, kafilah Desa Lestari, kafilah Desa Karya Ambalutu, kafilah MTs AL-Washliyah Prapat Janji, kafilah SMP AL-Washiliyah, kafilah OKP Pemuda Pancasila, dan kafilah SMA Negeri Buntu Pane. Kecamatan Buntu Pane, salahsatu Kecamatan di Kabupaten Asahan yang banyak menghasilkan Qori dan Qoriah juga turut mengikuti MTQ. (mar/ara)


Sumber :  Pemkab Asahan Gelar MTQ Tingkat Nasional

kompas.com