Sabtu, 30 Juli 2011

Ramadhan dan Kejernihan Hati

Jakarta - Waktu terus bergilir kini Ramadan memasuki fase pembebasan api neraka. Tentu babak final bagi hamba yang beriman untuk menjadi pemenang Ramadan dengan predikat muttaqin. Oleh karena itu bagi setiap hamba-Nya Allah memberi dua pilihan dalam hidup, mengambil langkah fujur dan maksiat atau menempuh jalan taqwa dan kebenaran, "Fa alhamahaa fujuurohaa wa taqwaahaa".

Apalagi konteks ayat ini sangat imlpementatif ketika lafadz 'fujur' lebih didahulukan dari lafadz 'taqwa'. Hal ini juga berkaitan dengan dominasi sikap dan prilaku manusia, hawa nafsukah yang dominan atau ketaqwaan yang menghiasi setiap langkah hidupnya.

Bahkan seringkali manusia terjebak dengan pilihannya sendiri, misalnya hasil korupsi yang dipergunakan seorang anak untuk membahagiakan orangtuanya, pameran kebajikan melalui sedekah yang ditunaikan, kekhusyuan ibadahnya bercampur dengan sifat riya dan ingin dipuji, hasut dan dengki yang dibingkai dengan silaturahim. Sungguh kenyataan ini masih menjadi prototipe yang ada di masyarakat, mencampurkan antara yang hak dan yang batil. Bukankah peringatan Allah sangat tegas dalam Al Qur'an surat Al Baqoroh: 42: "janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu sedang kamu mengetahuinya."

Untuk menyehatkan amaliyah hambanya dan menghilangkan kerikil dosa yang terus menjerat setiap ibadah maka Ramadan menjadi media efektif untuk pengendalian diri dan Rosulullah memberikan solusi dengan melakukan imunisasi dan sanitasi 'hati'. Karena muara setiap amaliyah manusia adalah hati. Bila baik hatinya maka baiklah semua amalnya, dan sebaliknya bila rusak hatinya maka rusaklah seluruh amalnya (muttafaq 'alaih).

Ketauladanan para sahabat bercermin pada kebeningan dan kejernihan hati Rosulullah. Kepiawaiannya dalam memvisualisasikan ketulusan hati dengan aktualisasi kepada umatnya melahirkan tebaran rahmah dan cinta diantara mereka. Rasa benci berubah menjadi sayang dan sayang bertambah menjadi cinta dan taat.

Maka bila di dalam segala aktivitas kita, baik di rumah, kantor atau ketika melakukan traksaksi bisnis, berkomunkasi dengan orang lain, menegakkan hukum dan keadilan, berbagi peduli dengan sesama berbingkai kebersihan hati, ketulusan dan komitmen meraih ridho Allah semestinya tidak terjadi lagi kecurangan, korupsi, eksploitasi, manipulasi, sifat iri dan dengki. Dengan banyak belajar dari hati sebaiknya kita dapat mengambil petikan ibroh dalam hidup ini.

Saatnya Ramadan sebagai bulan pengendalian nafsu semestinya menjadi tarbiyatul qulub. Keberkahan dalam hidup, ketenangan jiwa dan kedamaian batin dimulai dari hati yang bersih yang senantiasa dibentengi dengan ruh ilahiyah agar tidak terjerumus ke dalam jurang kehinaan karena memperturutkan hawa nafsu. Wallahu a'lam bis shawab.

Sumber : Ramadhan dan Kejernihan Hati

Jumat, 29 Juli 2011

Program Jampersal Kurang Diberdayakan

KISARAN-Jaminan Persalinan (Jampersal) bagi keluarga yang tidak mampu sepertinya kurang diberdayakan sepenuhnya. Sehingga program pemerintah pusat yang dananya diluncurkan ke daerah, khususnya ke Asahan tidak berjalan semestinya. Padahal jika program ini berjalan, diyakini dapat meningkatkan kesehatan ibu yang melahirkan.
Demikian diutarakan anggota DPRD Asahan Irwansyah Siagian SE, Kamis (28/7). Menurutnya, hal itu berdasarkan temuan DPRD saat melakukan reses di daerah pemilihannya yaitu Dapil IV meliputi Kecamatan Sei Kepayang dan Simpang Empat. “Warga di dua kecamatan tersebut masih banyak tidak mengetahui adanya program Jampersal tahun 2011 ini. Sehingga warga yang berada pada kondisi ekonomi lemah terpaksa memilih untuk memanfaatkan jasa dukun beranak di desanya. Andai warga tahu bahwa ada Jampersal bagi ibu melahirkan dan pelayanan tanpa dipungut bayaran, tentu ibu-ibu yang mau melahirkan akan memilih pelayanan tersebut,” ujar Irwansyah.
Kendala lain sebut politisi asal Partai Demokrat Asahan ini, ada beberapa puskesmas yang menjalankan program Jampersal, tapi saat dilaporkan mengenai biaya yang telah dihabiskan untuk ibu yang ditolong saat bersalin tersebut ke Dinas Kesehatan justru kurang ada respon.
Padahal dana untuk keperluan Jampersal tersebut telah dikeluarkan bidan di puskesmas maupun bidan desa. Hanya saja untuk menggantikan dana yang telah terlebih dahulu di keluarkan tidak diganti dengan secepatnya.
Irwansyah menambahkan, dinkes bertanggungjawab akan pelayanan di puskesmas terhadap masyarakat dan juga bertangggungjawab atas kedisiplinan PNS yang bertugas di tempat itu. Dia juga mengungkapkan kelemahan yang ditemukan saat ini, Dinkes masih belum serius menangani gizi buruk dan hal itu membuat warga yang tinggal di pesisir pantai masih sering menderita gizi buruk.
Ini terjadi akibat minimnya pelayanan kesehatan, maka visi Pemkab Asahan yang mencantumkan menciptakan masyarakat sehat, religius terkesan tidak dapat dukungan dari Dinkes sebagai pelaksana teknis terkait dengan kesehatan.(van/syaf)

Sumber : Program Jampersal Kurang Diberdayakan

Rabu, 27 Juli 2011

Jangan Berlebih-lebihan di Bulan Puasa

MedanBisnis-Jakarta. Saat puasa umumnya pola hidup masyarakat menjadi komsumtif. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat untuk tidak berlebih-lebihan untuk memenuhi kebutuhan.
"Jangan berlebih-lebihanlah," imbau Koordinator Ketua MUI Ma"ruf Amin.

Ma"ruf mengatakan itu di sela-sela peluncuran dan sosialisasi fatwa MUI tentang pertambangan ramah lingkungan di Hotel Sultan, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (27/7).

Ma"ruf menyerukan, seharusnya saat puasa, masyarakat bisa berhemat. Karena jumlah makanan lebih sedikit.

"Hanya untuk berbuka dan sahur saja, jadi seharusnya bisa lebih hemat," kata dia.

Ma"ruf menambahkan, tingginya harga-harga kebutuhan pokok di bulan Ramadan karena tingginya permintaan. Namun jika permintaan stabil, maka harga tidak akan naik.

"Kalau permintaannya biasa-biasa saja tidak akan naik. Kalau pun naik paling cuma sedikit. Pada bulan Syawal harga-harga kan turun lagi. Berarti bulan Ramadan memang digunakan orang-orang untuk membeli banyak barang," tutup Ma"ruf.(dtc)

Sumber : Jangan Berlebih-lebihan di Bulan Puasa

Coffee Morning Bupati Asahan Diliburkan

MedanBisnis – Kisaran. Selama bulan Ramadhan, acara coffee morning Bupati dan Wakil Bupati Asahan yang dilakukan setiap hari Selasa dan Kamis, diliburkan. Hal itu dilakukan agar masyarakat Asahan dapat lebih meningkatkan ibadah dan aktivitas di bulan tersebut.
“Acara yang dapat langsung ketemu Bupati Asahan dan Wakil Bupati Asahan dalam bulan Ramadhan ditiadakan,” kata Kepala Bagian Humas Setdakab Asahan, Rahman Halim AP saat berbincang dengan MedanBisnis, Senin (25/7), di kantor bupati setempat.

Kegiatan yang telah berjalan setengah tahun tersebut, kata Halim digelar untuk menyahuti saran dan kritik masyarakat dalam mewujudkan visi dan misi Pemkab Asahan akan dibuka kembali sekitar dua minggu setelah Hari Raya Idul Fitri. “Usai lebaran sekitar dua minggu, Insya Allah bupati akan menerima kembali kritikan dan saran masyarakat,” ucap Halim. (indra sikoembang)

Sumber :  Coffee Morning Bupati Asahan Diliburkan

Jumat, 08 Juli 2011

Masyarakat 3 Desa BP. Mandoge Audiensi kepada Bupati Asahan

asahan ( berita Bandar Pasir Mandoge )
Bandar Pasir Mandoge dari tiga Desa, yaitu Desa Silau Jawa, Desa Sei Nadoras dan Desa Gotting Sidodadi melakukan audiensi kepada Bupati dan Wakil Bupati asahan, pada tanggal 7 Juli 2011. Masyarakat dan Kepala Desa dari tiga desa tersebut di terima langsung oleh Bupati Asahan, Drs H Taufan Gama Simatupang MAP dan Wakil Bupati Asahan, H Surya BSc.
Masyarakat menyampaikan beberapa keluhan dan permasalahan di masyarakat, terutama mengenai infrastruktur jalan dari Desa Prapat Janji Kec. Buntu Pane sampai ke Desa Gotting Sidodadi Kec. BP. Mandoge yang rusak parah, dimana disaat musim hujan seperti kubangan kerbau dan disaat kemarau berdebu. Sangat memprihatinkan melihat kondisi jalan yang tidak pernah berubah dengan beberapa kepemimpinan yang selalu menjanjikan perbaikan jalan. Kami yakin, dengan perbaikan dan pengaspalan jalan ini terwujud, tingkat kesejahteraan masyarakat desa Silau Jawa akan lebih baik, ungkap Salamuddin Manurung seorang tokoh masyarakat Silau Jawa.
Mengenai jalan Bupati berjanji akan meningkatkan anggaran pada APBD 2012 untuk perbaikan jalan, selain itu Bupati juga berjanji akan berusaha menarik dana dari APBN agar jalan dari Desa Prapat Janji, Kec. Buntu Pane sampai ke Desa Gotting Sidodadi, Kec. BP. Mandoge dapat di Hotmix seperti janji saya. Khusus untuk Desa Gotting Sidodadi yang jalannya hampir putus karena longsor, itu akan di perbaiki oleh dana penanggulangan bencana dari Pemerintah Pusat, dan tahun ini Insya Allah akan cair 60 Milyar, ungkap Taufan.
Maksum Manurung salah seorang peserta audiensi meminta kepada Bupati agar pengelolaan dana CSR oleh PTPN 3 dan PTPN 4 yang beroperasi di BP. Mandoge lebih transparan. Jangan sampai masyarakat tidak merasakan dampak langsung dana CSR tersebut. Perusahaan BUMN tersebut juga harus memikirkan nasib masyarakat sekitar. Dan Bupati menyambut baik usulan tersebut dan memerintahkan Kepala Desa tersebut membuat permohonan kepada Manager PTPN 3 dan PTPN 4.
( asn/dn)
 asahannews.com

Penerapan e-KTP di Asahan Disosialisasikan

Kabupaten (Pemkab) Asahan mensosialisasikan informasi penerapan elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP). Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang berharap informasi penerapan e-KTP dapat disosilisasikan kepada masyarakat secara luas, baik cara pembuatanya, dan manfaatnya.
“Saya berharap informasi penerapan e KTP di Asahan dapat diinformasikan secepatnya kepada masyarakat secara luas,“ kata Bupati Asahan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati Asahan, Surya dalam acara sosilisasi penerapan e KTP kepada dinas instansi dan dunia usaha.
Surya menjelaskan dalam penerapan e – KTP kepada 197 kabupaten/kota, Asahan salah satu daerah yang telah siap memberlakukan e KTP tersebut dan hal itu menjadi kebanggan tersendiri bagi Asahan. Namun, Pemkab Asahan juga memiliki beban dan tanggung jawab yang besar untuk melaksanakan e KTP tersebut, karena Asahan masih baru dalam penerapan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan program Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) pada Desember 2008 dan tahun 2011.
“Saya meminta kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Asahan, agar bekerja dengan sungguh-sungguh. Begitu juga kepada para camat se Kabupaten Asahan, agar mendukung sepenuhnya kegiatan tersebut, karena tempat pelayanan e KTP nantinya di pusatkan di setiap kantor camat, “ ucap Surya.
Surya mengatakan untuk tahun 2012 pelayanan e KTP dilaksanakan secara regular. “Artinya penduduk akan dikenakan retribusi sesuai peraturan daerah dan biayanya kemungkinan lebih besar dari pada harga blanko KTP sebelumnya. Karena e – KTP tersebut lebih spesifik memiliki microchip yang memuat data pribadi pemilik KTP, rekaman sidik jari dan specimen tandatangan,” jelas Surya.(indra sikoembang)

Sumber :Penerapan e-KTP di Asahan Disosialisasikan

Senin, 04 Juli 2011

PPKL Asahan Nyatakan Tidak Terlibat Aksi Garap Lahan Pemkab

asahan ( berita Kabupaten )
Persatuan Pedagang Kali ima (PPKL) Asahan menyatakan melalui surat klarifikasi bahwa pihaknya tidak terlibat dalam aksi pengarapan lahan eks HGU PT BSP Kisaran, sebab hal tersebut bertentangan dengan tugas dan fungsi PPKL
Klarifikasi tersebut langsung disampaikan pengurus PPKL Asahan kepada wakil Bupati Asahan, H Surya BSc dalam acara caffe morning. “ Kami telah sampaikan surat klarifikasi bahwa kami tidak terlibat sebagaimana yang mengatasnamakan asosiasi pedagan kaki lima dalam ikut mengambil lahan negara, “ demikian kata koordinator lapangan Alex Margolang, kemarin, Kamis (30/6)
Alex yang juga didampingi oleh Ketua PPKL Asahan, Arnes Arbain serta pengurus PPKL lainnya, meminta penegasan kepada pemkab Asahan untuk dapat mengambil tindakan-tindakan yang dianggap perlu, apalgi telah melanggar peraturan dan hukum yang berlaku.
PPKL, kata Alex mempunyai tugas pokok, diantaranya PPKL tetap mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan serta turut mewujudkan visi dan misi pemkab Asahan, begitu juga PPKL tetap menjaga ketertiban dan kebersihan kota Kisaran. Dari surat klarifikasi tersebut tertulis tembusan kepada Ketua DPRD Asahan, Kepala Dinas Tata Kota, Kepala Dinas perhubungan, Sat Pol PP, Camat Kisaran Barat, Sat Lantas dan lurah Kisaran Kota.
Sementara itu Wakil Bupati Asahan, H Surya BSc menyambut baik kedatangan PPKL untuk memberikan kalrifikasi tersebut dan Wakil Bupati menambahkan bahwa lahan eks HGU tersebut bukan untuk dibagi-bagikan kepada pedagan kaki lima, lahan tersebut nantinya akan diperuntukan untuk kepentingan masyarakat dan fasilitas umum. “ Sikap PPKL ini sangat pas, artinya PPKL sangat bijak menerima informasi, apalagi PPKL memiliki tujuan yang jelas sebagai pedangan kaki lima, “ demikian kata Wakil Bupati.
( asn/humas 1-sekdakab asahan )

Sumber :  PPKL Asahan Nyatakan Tidak Terlibat Aksi Garap Lahan Pemkab

Pertamina Larang Pengisian BBM Pakai Dirigen

asahan ( berita PERTAMINA )
Demi memberi pelayanan prima dan menjaga kepuasan bagi pelanggan, PT Pertamina melarang Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) melayani pembelian atau pengisian bahan bakar menggunakan dirigen.
Alasan itu dikeluarkan karena pembelian BBM menggunakan dirigen dapat memicu kebakaran.
Kepala Humas PT Pertamina region I Sumbagut, Fitri Erika mengatakan, Pertamina tetap memprioritaskan pembelian bahan bakar menggunakan kendaraan bermotor bukan dengan dirigen.
”Kami ingin melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya, caranya ya dengan mengutamakan pembelian BBM yang mengguanakan kendaraan,” ujarnya, hari ini, di Medan.
Selain itu, menurut Erika, prosedur larangan pembelian menggunakan dirigen yang dikeluarkan Pertamina nantinya dapat mengurangi resiko kecelakan di SPBU.
“Untuk menambah pelayanan, sebaiknya pengusaha SPBU tidak melayani pembelian melalui derigen,” ucapnya.
Sementara itu, pihak Pertamina juga berharap peran serta masyarakat khususnya konsumen untuk melaporkan langsung atau dengan suara layanan konsumen jika ada temuan penjualan atau pembelian bahan bakar menggunakan dirigen di SPBU. [hmt]

sumber : obrolanbisnis.com/pertamina-larang-pengisian-bbm-pakai-dirigen/

kompas.com