Kamis, 27 Oktober 2011

Asahan Daerah Percontohan Pemetaan DBD

MEDAN-Untuk mengatasi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumatera Utara (Sumut), Dinas Kesehatan melaksanakan pemetaan melalui desa/kelurahan percontohan di beberapa kabupaten/kota. Salah satunya Kabupaten Asahan.
“Kita sudah melakukan pertemuan dengan beberapa kabupaten/kota untuk membuat desa percontohan dalam pemberantasan sarang nyamuk melalui tokoh masyarakat dan melibatkan masyarakatnya. Diharapkan masyarakat memberikan ide dalam desa percontohan guna mengatasi penyakit DBD, seperti gotong-royong. Kita hanya memfasilitasi,” kata Kasi Bimbingan dan Pengendalian Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Sumut, Sukarni, Rabu (26/10) siang di ruang kerjanya.
Lanjutnya, diharapkan masyarakat menyadari dan membiasakan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat. Ditambahkannya, beberapa kabupaten/kota yang menjadi desa percontohan DBD yakni Kabupaten Asahan, Kabupaten Samosir, dan Kota Pematangsiantar. Sementara di triwulan IV, daerah selanjutnya Medan dan Batubara.
“Evaluasi akan akan dilakukan tiap bulannya sehingga bisa diketahui jumlah kasus tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, Pemkab dan Pemko diharapkan membuat daerah-daerah yang menjadi PSN dan mengajak masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan agar kasus DBD menurun.
“Yang utama, mengubah perilaku masyarakat dalam memberantas DBD dan mencegah penularan DBD dan menjadikan PSN sebagai salah satu budaya yang harus dilakukan,” tuturnya.
Berdasarkan laporan bulanan penderita DBD dan program pemberantasan DBD dari Dinkes Sumut sejak Januari hingga September 2011, jumlah penderita DBD sebanyak 2.343 orang. Rinciannya, 543 orang berusia 15-44 tahun, 264 berusia 5-14 tahun, 191 berusia 1-4 tahun, 134 di atas 44 tahun, usia di bawah setahun 24 orang, dan yang meninggal dunia 34 orang.
Kasus penderita DBD terbesar di Kota Medan 813 orang, disusul Pematangsiantar 363 orang, dan Deliserdang 277 orang.
“Desa percontohan ini dilakukan di daerah yang kasus DBD-nya tertinggi agar bisa diketahui apakah mengalami penurunan atau pengurangan,” sebutnya. (jon/smg)
Sumber : metrosiantar.com

0 komentar:

Posting Komentar

kompas.com