Kamis, 23 Februari 2012

MTQ dan Festival Nasyid Tingkat Kecamatan Serentak Dibuka

Secara serentak Bupati Asahan, Drs H Taufan Gama Simatupang MAP membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan Festival Nasyid tingkat Kecamatan. Pembukaan acara tersebut dibuka oleh pejabat Pemerintah Kabupaten Asahan yang telah ditunjuk untuk mewakili Bupati Asahan ke Kecamatan masing-masing.

Dalam kegaiatan MTQ dan Festival Nasyid tersebut diharapakan jangan hanya sekedar sebagai arena perlombaan untuk mendapatkan kemenangan dan penghargaan, namun buat momentum tersebut sebagai memotivasi generasi muda untuk menghidupakan cinta Al-Quran.

“ Al-Quran bukan hanya sebatas dibac, namun harus dapat dipahami makna yang terkandung didalamnya, begitu juga dengan nasyid bukan hanya sebatas lagu, namun harus selaras dengn pakaian dan perbuatan sehari-hari, “ kata Wakil Bupati Asahan,H Surya Bsc  saat membacakan amanat Bupati Asahan dalam pembukaan MTQ dan Festival Nayid tingkat Kecamatan se-Kabupaten Asahan, Selasa Malam, 21 Februari 2012  di Desa Ambalutu Kecamatan Buntu Pane

MTQ dan Festival Nasyid yang dibuka secara serentak diseluruh Kecamatan tersebut, kata Surya untuk dapat diikuti dengan sebaik-baiknya, tunjukan dalam perlombaan bahwa peserta yang dikrim adalah peserta terbaik yang mempunyai kemampuan pengetahuan dan pemahaman, sehingga pada akhirnya pelaksanaan nantinya akan mendapatkan Qori/Qoriah, Hafidz/Hafidzah dan grup nasyid terbaik. “ Yang terbaik dari Kecamatan akan mewakili event MTQ di Festival Nasyid tingkat Kabupaten Asahan yang insya Allah akan dilaksankan pada Bulan Maret 2012, “ Kata Wakil Bupati Asahan.

Wakil Bupati menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilaksankan merupakan program pemerintah yang bersifat nasional yang dilaksankan secara berjenjang mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi hingga tingkat Nasional, sehingga kegiatan tersebut merupakan momentum yang sangat penting dan memiliki nilai strategis dalam upaya menumbuhkembangkan minat baca Al –Quran dan semangat berkesenian dikalangan masyarakat. “ Kami atas nama Pemkab Asahan menyambut baik diselenggarakan kegiatan MTQ dan Festival, semoga kita dapat menanamkan kesadaran untuk berperilaku sesuai nilai-nilai Al-Quran sekaligus menjaga dan menjamin kemurnian Al-Quran itu, “ kata Wakil Bupati Asahan. (Humas-1)
Sumber : Humas Setdakab Asahan

Rabu, 08 Februari 2012

Tim Imtaq Berkolaborasi Dengan Ormas Tertibkan Lokasi Maksiat

Bupati Asahan, Drs H Taufan Gama Simatupang MAP meminta kepada tim Iman dan Taqwa (Imtaq) untuk berkolaborasi dengan organisasi masyarakat (Ormas) untuk menertibkan lokasi-lokasi maksiat di Kabupaten Asahan.

Hal ini dikatakan Bupati Asahan saat menerima audensi gerakan anti masksiat (GAM) yang melaporkan berbagai aktivitas maksiat di sekitar Kota KIsaran, bahkan di Kecamatan. Selain itu dalam pertemuan tersebut Bupati Asahan juga menyatakan bahwa Bupati Asahan siap memimpin razia maksiat di Kabupaten Asahan.“ Saya siap turun memimpin razia, tapi data harus akurat, jangan razia tersebut nantinya hanya sia-sia saja, “ Kata Bupati Asahan, Rabu (1/2) dihadapan GAM.

Mengeani persoalan maksiat, Bupati sangat bersyukur masih ada masyarakat dan pemuda yang peduli terhadap kondisi tersebut, apalagi hal ini dilaporkan langsung ke Bupati. Namun  semua itu, kata Bupati harus memiliki bukti dan dasar, pihaknya tidak bisa melakukan tindakan sewenang-wenangnya terhadap tempat-tepat hiburan, apalagi tempat hiburan tersebut memiliki izin.

Tapi bila peraturan daerah (Perda) tentang Hiburan yang telah diusulkan oleh Pemkab Asahan ke Legislatif telah disahkan, maka Pemkab Asahan siap menegakakan aturan tersebut.“ Dalam perda tersebut diantaranya tentang jam oprerasi tempat hiburan, tentang warnet, magrib mengaji, nah kalau perda itu telah disahkan maka kita siap menertibkannya, “ cetus Taufan.

Sementara itu, pihak GAM yang terdiri dari beberapa kelompok, memaparkan tempat-tempat maksiat, seperti lokasi taman kota yang digunakan tempat berpacaran, apalagi kurangnya penerangan dilokasi, café atau tempat hiburan yang beroperasi hingga larut malam dengan mengunakan pakaian yang jauh dari moral.

Kemudian tempat-tempat kost yang diduga juga sarang maksiat yang dihuni oleh pria dan wanita yang bukan muhrimnya. “ Kami minta Buapti dapat menertibakan lokasi-lokasi yang kami duga tempat maksiat, “ kata Hutomo perwakilan dari BKPRMI. Hal senada juga dikatakan oleh PMII yang mendesak Bupati melalui Pol PP untuk menertibakan temapt-tempat hiburan yang beroperasi diluar jam yang ditentukan. (Humas-1)
Sumber : Humas Setdakab Asahan

kompas.com