Bensin Rp8 Ribu
Kelangkaan BBM melanda Kabupaten Asahan. Sejak sepekan ini premium dan solar sering habis di sejumlah SPBU. Harga bensin eceran pun di Kota Kisaran naik menjadi Rp6.000 per liter. Bahkan di Air Joman, bensin dijual Rp8 ribu per liternya.
Pantauan METRO, Senin (27/6) di sejumlah SPBU di Kota Kisaran, banyak antrean kendaraan bermotor dari roda dua hingga truk tronton untuk mendapatkan BBM. Akibatnya, kemacetan kendaraan puluhan meter di sejumlah ruas jalan seperti di Jalinsum Medan-Rantauprapat persisnya di depan SPBU simpang Sri Mersing. Namun, berkat kesigapan personel Satlantas Polres Asahan, kemacetan itu dapat segera teratasi.
Para pekerja di SPBU itu ketika dikonfirmasi menuturkan, kelangkaan BBM tersebut sesuai informasi yang mereka peroleh akibat berkurangnya pasokan BBM dari Pertamina.
“Jatah BBM yang masuk tidak cukup untuk melayani pembeli,” kata salah seorang karyawan SPBU yang mengenakan jilbab hitam.
Diakuinya, mereka juga kewalahan melayani pembeli jika jatah BBM masuk ke SPBU.
“Soalnya sudah banyak yang antre (kendaraan, red), kerja pun jadi tidak nyaman. Apalagi sesekali pembeli berteriak akibat antre terlampau lama di bawah terik matahari,” ujarnya.
Kekosongan BBM juga terjadi di SPBU Sidomulyo Pulo Bandring. Sejak Senin pagi sekira pukul 07.00 WIB, premium dan solar kosong. BBM baru masuk sekira pukul 14.00 WIB. Di SPBU Jalan Gatot Subroto Sentang, premium sudah habis sekira pukul 16.30 WIB. Di SPBU Jalan HOS Cokroaminoto Kisaran, bensin sudah habis pada pukul 07.00 WIB. Namun pada pukul 08.30 WIB, BBM sudah masuk. Antrean kendaraan sepanjang 50 meter pun terjadi.
Kekosongan BBM jenis solar juga terjadi di SPBU Jalan Madong Lubis. Bahkan, solar habis sejak Minggu kemarin. Hingga Senin sore solar belum masuk.
Sementara itu di SPBU Jalan Lintas Kisaran-BP Mandoge Sei Renggas, BBM jenis premium terlambat masuk sekitar satu jam. BBM baru masuk pukul 11.00 WIB.
“Antrean panjang menjadi pandangan tersendiri sejak jatah BBM dari Pertamina dikurangi,” kata Edy pemilik SPBU di Sei Renggas, kemarin.
Jika di sejumlah SPBU, BBM mengalami kelangkaan, tidak demikian di tingkat pengecer. Namun, harga bensin yang dijual naik drastis. Di tingkat pengecer di Jalan Cokroaminoto Kisaran, bensin dijual seharga Rp6.000 per liter. Sedangkan di kawasan Air Joman, bensin dijual Rp8.000 per liter.
Miswadi (39) warga jalan Lintas Kisaran-Air Joman ketika ditemui saat menjual BBM jenis premium eceran mengaku, dirinya menjual bensin lebih tinggi dari biasanya yang hanya Rp5.000 per liter. Ini dikarenakan untuk mendapatkan satu jirigen bensin, Miswadi harus antre hampir lima jam. Dan itu pun baru dapat bukan langsung dari SPBU melainkan dari orang-orang yang mengantre pakai jerigen isi 5 liter.
“Dari mereka, bensin kita beli Rp6.000 per liter. Jadi terpaksa saya menjualnya eceran Rp8 ribu per liter,” ungkapnya.
Senada juga dikatakan Miskun (54) warga Pulo Mandi Kecamatan Prapat Janji. Dirinya terpaksa menjual bensin Rp7.500 per liter. Sebab untuk mendapatkan bensin, dirinya harus mengantre 3-4 jam. Bahkan, sesekali dirinya harus membeli bensin di SPBU di Kecamatan Mandoge yang jaraknya mencapai 50 kilometer dari tempat tinggalnya.
“Jadi wajarkan kalau saya menjual melebihi harga biasanya,” ujarnya.
Tugiman (52), pengemudi truk tronton ketika ditemui saat mengantre BBM di SPBU simpang Sri Mersing, kemarin (27/6) menuturkan, antrean BBM sudah dirasakannya sejak dari Pekanbaru. “Jadi untuk sampai Medan, saya sudah dua kali antre untuk mendapatkan BBM,” bebernya.
Di tempat terpisah Kasat Lantas Polres Asahan AKP Eko Hartanto ketika dikonfirmasi menuturkan, pihaknya menerjunkan sejumlah personel untuk mengantisipasi kemacetan akibat antrean BBM khususnya di SPBU yang berada di Jalinsum.
“Para pengendara sering tidak sabar. Padahal kalau mereka sabar dan tetap pada jalurnya, kemacetan tidak akan terjadi. Jadi intinya perlu kesadara bersama,” tukasnya. (sus)
Sumber : BBM Langka di SPBU
0 komentar:
Posting Komentar